cerita di hari hujan.
suatu ketika saat ku duduk termenung di depan rumah memandangi jutaan bintang di langit.Ditemani angin malam ku teringat di mana aku duduk di kelas 4 sd waktu itu sekolah yang cukup maju dibanding sekolah lain. ku teringat saat terakhir melihat wajah teanku. Yang mungkin seaindanya ia masih ada pasti seusiaku. Memang hal itu pasti akan kualami walaupun entah kaoan pun waktnya.M : merasakan
A : ambang batas
T : tak bernyawa
I : inalilahi wainailaihi roziun.
merasakan maksudnya bahwa kita semua manusia ataupun mahluk ciptaan allah pasti akan merasakannya. dan itu sudah menjadi takdir kita. tak bisa di pungkiri bahwa setiap manusia bakalan mati.
ambang batas maksudnya. saat janutng kita mulai tak berdetak itu saat biologis kita sudah mati namun sebernarnya nyawa atau aroah kita sebenernya masih berada di ambang batas antara tubuh kita dan juga alam lain yang rasanya pasti sakit kita berada di luar jasad tetapi masih bisa melihat orang sekeliling kita. allah menceritakan bahwa rasa sakit yang kita alami saat di cabut nyawanya merupakan sebuah titik awal pembalasan tentang apa yang kita lakukan di dunia.
tak bernyawa ya itu lah namanya mati takbernyawa jasad tingalah segumapal daging. dan saat dikubur daging ya hanya sebatas daing yang akan membusuk dalam tanah.
inalilahi wainalilahi roziun, bahwa yang hidup pasti akan kembali pada sang pencipta. dan pasti akan kembali.
aku menulis ini semua bukanlah sebagai tanda kalo ini lah pesan terakhirku. aku hanya menuliskan sebuah cerita yang dapat ku baca sebagai pengingat bahwa aku suatu saat pasti akan mati.
1 comments:
Write commentshhmmmm
Replyterimakasih atas kritik dan saran serta komentarnya yah, :) thanks,...